Dari Renungan
| Renungan Harian Keluarga Aletea | |||||
|---|---|---|---|---|---|
| Renungan | Artikel | Konseling | Kesaksian | Jaringan Pelayan Anak | |
Jumat, 18 September 2015
Bacaan: Yohanes 4:1-42
Nats: Ayat 7
Sapaan Yang Menyejukkan
Semua dimulai dari sebuah sapaan. Entahkah berupa kata atau sekedar sebuah senyuman. Sapaan, betapapun sederhananya, mampu mengubahkan sesuatu keadaan. Mengubah situasi canggung menjadi akrab. Mengubah keheningan menjadi penuh percakapan. Pun meredakan ketegangan hati. Bahkan sapaan mampu menghadirkan cinta dalam situasi yang tak mungkin. Sapaan adalah jembatan masuk ke dalam diri orang lain.
Itu juga yang dilakukan Yesus. Puluhan tahun bangsa Yahudi hidup dalam permusuhan dengan orang Samaria. Saling membenci. Saling membuang muka bahkan memunggungi. Di antara mereka serba banyak batasan. Yang satu menganggap yang lain lebih rendah, masyarakat kelas dua. Tetapi, Yesus datang pada perempuan Samaria dengan sebuah sapaan. Serba tak lazim tetapi itulah awal. Lalu, kebencian pun mencair. Diganti sebuah percakapan. Dalam dan akrab. Hingga percakapan itu mampu mengubah perempuan Samaria menjadi percaya. Semua berawal dari sapaan yang menyejukkan jiwa, menyentuh.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, seringkali pelayanan dipahami sebagai sebuah tindakan yang rumit. Padalah pelayanan adalah sesuatu yang sederhana. Pelayanan adalah tindakan menyapa. Menyapa semua orang yang kita jumpai. Dengan kata, senyuman, tepukan lembut di bahu, pelukan, ciuman hangat di pipi. Pelayanan dimulai dari sapaan. Sebab, sebuah sapaan sanggup mengubahkan. Jauh menjadi dekat. Benci menjadi cinta. Asing menjadi akrab. Bahkan tak kenal pun menjadi percaya. (nis)
Pokok Doa hari ini:
- Pergumulan Pembaca;
- Keluarga-keluarga Kristen;
- Bangsa dan Negara;
- Pelayanan RHK Aletea.
-
Kategori
-
Translate this page
-
SABDA Live
-
Alkitab SABDA
Cari kata atau ayat: Kamus SABDA
-
Sosial Media
-
Peralatan pribadi
