RENUNGAN
.co
christian
online
Renungan

18 Januari 2014

Dari Renungan

Langsung ke: navigasi, cari
Renungan Harian Keluarga Aletea
Renungan Artikel Konseling Kesaksian Jaringan Pelayan Anak Facebook
< Januari 2014 >
            '14
M S S R K J S
  1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31

Rabu, 1 Januari 2014

Bacaan: Mazmur 19: 1-7

Dentang Lonceng Tahun Baru

Nats: Hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. (Mazmur 19:3)

Masih terukir dalam ingatan ketika semasa kecil di kampung, menjelang pergantian tahun. Mulai jam 11 malam lonceng Gereja dibunyikan sebanyak 365 kali sebagai lambang 1 tahun yang akan dilewati. Tepat pukul 00 dentang lonceng Tahun Baru dibunyikan.

Mazmur 19: 1-7 menekankan pada sebuah siklus waktu yang terus menerus berganti, hari terus berganti, dalam kehidupan manusia. Tinggal bagaimana kita mengisi waktu-waktu itu dengan hal yang membangun kehidupan. Langit menceritakan kemuliaan Allah dan cakrawala memberitakan pekerjaan tanganNya (ay. 2) yang kemudian diteruskan oleh hari dan malam. Hal ini memberikan penegasan dua hal, pertama, kemuliaan dan pekerjaan Allah terus berlangsung dalam hidup manusia; kedua, kita harus terus mengisi waktu dengan memberitakan kemuliaan dan pekerjaan Allah itu.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, 365 hari di tahun 2013 yang telah kita lalui adalah hari Tuhan, selama itulah kemuliaan dan pekerjaanNya yang ajaib dinyatakan bagi kita. Penghayatan inilah yang akan membawa kita untuk tetap merasakan damai dalam menjalani tahun 2014 ini. (hyl)

DOA: kami mengucap syukur atas pemeliharaanMU bagi kehidupan kami di tahun 2013. Kami pun imani bahwa hal yang sama akan kami alami di sepanjang tahun 2014 ini. Amin

Sabtu, 18 Januari 2014

Bacaan: Yesaya 32:9-20

Hidup Benar

Nats: Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya. (Yesaya 32:17)

Nobel Perdamaian diberikan kepada orang-orang yang mengusahakan perdamaian. Organisasi dunia PBB-pun didirikan dengan tujuan untuk mewujudkan perdamaian dunia. Namun ternyata tidak mudah untuk menciptakan dan memelihara damai itu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, "DAMAI" berarti suatu keadaan yang aman dan tenteram, tidak ada perang/pertikaian/ pertengkaran.

Kehidupan keluarga juga tidak lepas dari impian hidup dalam damai. Tetapi dalam kenyataan kehidupan sehari-hari masih ada pertengkaran-pertengkaran yang terjadi antara anggota keluarga. Menurut Alkitab syarat hidup damai adalah mendengarkan suara Tuhan. Dengan demikian Roh-Nya akan dicurahkan. Itulah yang akan membimbing umat melakukan kebenaran dan keadilan. Itu akan melahirkan ketenangan dan ketenteraman.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, firman Tuhan menjadi dasar kehidupan keluarga yang hidup damai. Jika kita mau hidup dalam kebenaran sesuai kehendak-Nya, maka yang ada hanyalah kesehatian. Bukan berarti tidak ada perbedaan pendapat, tetapi bagaimana menyikapi perbedaan pendapat itu melalui komunikasi, tutur kata yang lembut dan penguasaan diri. Dengan melakukan kebenaran-Nya, maka damai sejahtera adalah berkat-Nya. Ada ketenangan dan ketenteraman, tidak hanya hari ini, tetapi selama-lamanya. (arg)

DOA: Bimbinglah kami ya Tuhan untuk taat dan setia melakukan kebenaran-Mu di dalam kehidupan keluarga kami. Amin